"Kabanti Itu Sangat Menyenangkan"
BAUBAU, GAGASSULTRA.COM-Lomba Kabanti yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau menjadi catatan tersendiri bagi peserta. Khususnya peserta dari kalangan pelajar. Pasalnya, kabanti sebagai karya sastra kuno sudah jarang dilantunkan. Apalagi di kalangan generasi muda.

Firdha Nurul Ilmi Bersama sang ayah yang juga meraih juara 1 Kabanti Kategori Umum Pria
Salah satunya disampaikan Firdha Nurul Ilmi, siswa SMAN 2 Baubau kelas XI yang meraih juara 1 Lomba Kabanti Kategori Pelajar putri. Firdha mengaku belajar lantunan Kabanti dari sang ayah yang kerap didengarnya sejak kecil.
"Senang sekali bisa ikut lomba Kabanti ini. Karena sudah sering dengar dari Papa jadi suka lantunannya. Kabanti itu ternyata menyenangkan," kata putri Kedua dari Pasangan Bardin, S.Pd dan Aznia, S.Kep, Ns ini.
Firdha tidak memungkiri jika ia sendiri tidak terlalu memahami makna dari isi kabanti secara utuh. Namun ia tertarik mempelajari makna dari setiap kalimat. Apalagi kalimat kalimat itu merupakan bahasa asli yang sudah jarang digunakan dalam kehidupan sehari hari. "Saya mau belajar dan ingin mengerti meskipun tidak mudah, karena penyebutannya jug harus tepat. Jika sedikit salah intonasi pasti salah artinya," katanya.

Firdha yang juga hobby baca puisi dan story telling ini berharap agar pemerintah terus memberikan edukasi dan memperkenalkan cerita cerita lama termasuk karya sastra dan budaya. Ia menilai semua termasuk bahan pembelajaran yang sangat penting.
Lomba Kabanti yang dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau ini membuat dirinya semakin bersemangat untuk terus mengasah kemampuan. "Yang agak berat itu Memahami bahasa Wolionya, karena kita sudah terlalu banyak menggunakan bahasa Indonesia dalam kegiatan sehari hari. Jadi tidak terbiasa. Semoga dengan membaca kabanti kita bisa sambil belajar maknanya," kata gadis kelahiran 2 Januari 2007 ini.
Kegiatan Lomba Kabanti kali ini terbilang unik, karena untuk pertama kalinya diikuti langsung oleh peserta dari pelajar dan utusan masyarakat di luar Kota Baubau seperti kabupaten Buton dan Buton Selatan.(***)