Selasa, 14 November 2023 17:05

Pemkot Baubau Terus Lakukan Berbagai Upaya Dalam Penanganan Stunting

Rate this item
(1 Vote)
Kegiatan Publikasi Stunting tingkat Kota Baubau Tahun 2023 yang berlangsung di aula Kantor Bappeda Kota Baubau Selasa (14/11/2023). Kegiatan Publikasi Stunting tingkat Kota Baubau Tahun 2023 yang berlangsung di aula Kantor Bappeda Kota Baubau Selasa (14/11/2023).

BAUBAU, GAGASSULTRA.COM – Persoalan stunting masih menjadi isu nasional yang kini menjadi focus perhatian pemerintah. Bahkan, kegiatan penanganan stunting ini menjadi agenda khusus hingga ke tataran pemerintah Daerah hingga ke lapisan masyarakat bawah.

Hal ini juga menjadi agenda khusus pemerintah Kota Baubau dengan menggelar kegiatan Publikasi Stunting tingkat Kota Baubau Tahun 2023. Kegiatan ini berlangsung di aula Kantor Bappeda Kota Baubau Selasa (14/11/2023).

Pj Sekda Kota Baubau Saido Bonsai selaku ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) saat membuka kegiatan mengharapkan, masalah stunting ini menjadi perhatian dan membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak.

“Tentunya kita sangat berharap dapat bekerja sama dalam penanganan stunting ini. Apalagi ini merupakan program nasional yang harus didukung oleh seluruh stakeholder. Penanganan stunting tidak bisa di lakukan secara sektoral saja tetapi harus berkolaborasi antar OPD sesuai tagline Pj. Walikota bekerja bersama.,” katanya.

Dr. Dahrul Dahlan, Kepala Bappeda Kota Baubau mengatakan, 8 aksi prevalensi stunting yang sudah dilakukan oleh pemerintah tahun lalu belum memberikan intervensi yg signifikan. Oleh karena itu perlu strategis yang sensitive dan spesifik.

“Sekarang harus lebih focus yang dimulai dari basis data yang harus dipastikan by name by address obyek yang menjadi sasaran penanganan,” kata Dr Dahrul Dahlan.

Kata Dahrul Dahlan, dengan memastikan penanganan berdasarkan data akan lebih mudah dan cepat. Oleh karena itu aksi ke 7 dari 8 aksi stunting perlu dirubah pola publikasinya tidak hanya melalui pertemuan.

“Harus maksimal publikasinya termasuk melalui informasi yang masif melalui media sosial sehingga masyarakat paham dan tahu apa stunting sebenarnya, apa pengaruhnya dan sebagainya,” tambah Dahrul Dahlan lagi.

Dr. Lukman, Kadis Kesehatan Kota Baubau yang juga turut hadir mengatakan, khusus Lingkup Dinas Kesehatan, ia akan melibatkan seluruh puskesmas termasuk para kader dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Diharapkan akan ada kiat kiat baru yang dimaksimalkan.

“Pertemuan akan ditindak lanjuti dalam aksi konvergensi 8 dan kita berharap ada kiat kiat baru dan semakin solid semua stekholder dalam percepatan penurunan stunting. Target kita secara nasional harus berada pada angka 14 persen pada akhir tahun 2024,” ujar dr Lukman.

Kegiatan ini dihadiri perwakilan forkopimda, OPD terkait, Para Camat, TP PKK, perwakilan Dharma Wanita, BPJS, Loka POM, para kepala puskesmas se-kota Baubau.

Dalam pertemuan itu secara garis besar menyampaikan beberapa hal sebagai berikut :

1. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh  pada anak balita akibat kurang gizi kronis dan infeksi berulang yang mengakibatkan tinggi badan/panjang badan anak tidak sesuai dengan umurnya

2. Stunting adalah salah satu isu prioritas pembangunan nasional (8 isu strategis prioritas pembangunan nasional) terkait persiapan menuju bonus demografi Indonesia emas 2045

3. Penyebab stunting diantaranya : pola asuh yang salah, pola makan tidak tepat, masalah sanitasi dan akses air bersih, serta masalah eksternal seperti faktor sosial budaya, ekonomi, pengetahuan, tingkat pendidikan dll

4. Determinan penyebab stunting terbesar ada pada 1000 Hari pertama kehidupan, yaitu dimulai saat ibu hamil sampai bayi berumur 2 tahun.

6. Stunting harus dicegah dan butuh keterlibatan semua pemangku kepentingan untuk penyelesaiannya, bukan hanya sektor kesehatan semata

7. Pemerintah telah menetapkan rencana aksi Nasional pencegahan stunting yang terdiri dari 8 aksi konvergensi, dimana aksi pengukuran dan publikasi stunting adalah aksi konvergensi ke-7 dimana dinas kesehatan adalah penyelenggaranya. (Din)

Read 235 times

Pencarian