Super User

Super User

KENDARI,GAGASSULTRA.COM-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Tenggara bersama Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Republik Indonesia (RI), Jerry Sambuaga mengadakan inspeksi mendadak di Kota Kendari,Sabtu (10/12/2022).

Sidak tersebut dilakukan dalam rangka menghadapi Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru) di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Sidak dilakukan berupa pengecekkan harga sejumlah bahan pokok. Selain itu untuk mengetahui ketersediaan stok sejumlah bahan pokok di pasar tradisional.

Pasar Mandonga yang menjadi lokasi sidak Wamendag Jerry Sambuaga bersama Disperindag Sultra dianggap memiliki harga bahan pokok yang masih fluktuatif. Namun hal tersebut masih dalam kategori wajar dan terkendali.

"Harga hasil obserbasi masih tahap wajar. Tidak terlalu tinggi naiknya, tapi yang paling penting adalah stok bapok aman, dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Natal dan Tahun Baru," kata Jerry.

Beberapa bahan pokok yang menjadi pantauan Wamendag dan Disperindag Sultra yakni minyak goreng, bawang merah, bawang putih, beras, dan telur.

"Harga ada yang naik dan ada yang turun. Harga bawang putih dijual Rp 30 ribu dari harga harga eceran tertinggi sebsar Rp 28 ribu. Beras harganya stabil premium seharga Rp 11 ribu dan medium Rp 9.450," ujar Jerry.

"Kalau minyak fluktuatif. Meski tak begitu naik harganya tapi harus terus dipantau," tambah Jerry.

Kepala Dinas Perindag Sultra, Sitti Saleha mengatakan, untuk menekan kenaikan harga jelang Nataru, pihaknya mengadakan pasar murah dan operasi pasar.

"Kami kerja sama dengan Bulog dan BUMN dan stakeholder terkait menggelar pasar murah untuk menekan kenaikkan harga," kata Sitti Saleha.

Informasi yang diperoleh, Pasar murah yang dilaksanakan oleh Dinas Perindag Sultra dilakukan diselruh wilayah 17 kabupaten/Kota di Sultra. (RIN)

KENDARI,GAGASSULTRA.COM-Dinas Perindustrian dan perdagangan (Perindag ) Sulawesi tenggara (Sultra) terus menggenjot produk unggulan lokal. Hal ini, sesuai dengan misi Pemprov Sultra yaitu memajukan daya saing wilayah melalui penguatan ekonomi lokal dan peningkatan investasi.

Kepala Dinas Perindag Sultra, Hj Sitti Saleha, SE, MSi bersama seluruh jajarannya terus menggenjot dan meningkatkan daya saing pelaku industri kecil menengah (IKM). Berbagai langh dilakukan untuk mendukung peningkatan produksi lokal. Diantaranya dengan mengikuti sejumalah pameran produk, baik itu skala regional, nasional hingga internasional.

Salah satu, kegiatan yang dilakukan Dinas Perindag Sultra dengan melakukan promosi pada acara Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di pusatkan di Kendari beberapa waktu lalu.

Kadis Perindag Sultra, Hj Sitti saleha saat menjelaskan hasil produk pelaku IKM Sultra kepada Gubernur Sultra dan Pj Sekda, Asrun Lio dalam pameran mini produk lokal di TMII

Jadi pemerintah hadir dalam mendukung pelaku usaha dengan digelarnya pameran IKM. Untuk itu, momentum ini memberi dampak positif yaitu produk IKM maupun beberapa sampel ekspor yang dipamerkan bisa dikenal dan diminati para tamu dan penunjung.

Bahkan, dalam peresmian anjungan Sulawesi Tenggara di Taman mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta baru baru ini. Dinas Perindag Sultra melakukan pameran mini produk unggulan Sultra yang dipimpin langsung Kadis Hj Sitti Saleha.

Gubernur Sultra, Ali Mazi yang turut langsung mendatangi pameran tersebut memberikan apresiasi positif terhadap hasil produksi lokal Sultra yang diproduksi oleh IKM binaan Dinas Perindag Sultra.

Selain itu, salah satu produk daerah yang menjadi perhatian kerajinan tangan nentu, di mana kerajinan tersebut secara nasional yang terbesar hanya ada di dua provinsi yaitu Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara Barat.

Kerajinan tangan nentu adalah salah satu kerajinan tangan berbentuk anyaman dengan bahan dasar batang tanaman merambat yang dapat dibuat berbagai macam bentuk.

Salah satu produk IKM Lokal Sultra yang dipasarkan dalam salah satu pameran produk yang dilaksanakan Dinas Perindag Sultra

Selain itu, beberapa upaya pemerintah dalam meningkatkan daya saing dan produktivitas pelaku IKM. Mulai dari peningkatan kualitas, kuantitas produk IKM , peningkatan kapasitas secara berkelanjutan sehingga produk yang dihasilkan memiliki daya saing dan berujung pada peningkatan kesejahteraan.

Beberapa program dalan meningkatkan daya saing dan produktivitas IKM antara lain bantuan peralatan dan sertifikat halal bagi pelaku IKM.

Kemudian fasilitas dan promosi produk nasional, pendampingan BIMTEK, dan pembinaan kepada pelaku IKM, fasilitasi promosi dan pameran internasional di Trade Expo Internasional.

Langkah ini tentunya sejalan dengan penerapan dari salah satu misi Pemprov Sultra yaitu memajukan daya saing wilayah melalui penguatan ekonomi lokal dan peningkatan investasi.

Langkah Dinas Peindag Sultra yang dimotori Kadisnya Hj Sitti Saleha untuk mengenalkan produk unggulan pelaku IKM di Sultra mendapat apresiasi dari anggota DPRD Sultra, Fajar ishak Daeng Jaya.

Menurutnya, promosi produk unggulan lokal daerah yang dimotori Dinas perindag Sultra harus diapresiasi. Pasalnya, produk lokal yang di hasilkan oleh pelaku IKM di Sultra tidak kalah dengan produk yang dihasilkan daerah lainnya.

Pakaian dengan motif ciri khas daerah Sultra dipromosikan kepada pengunjung dalam salah satu pameran yang di gelar Dinas Perindag Sultra

"Promosi produk lokal kita sangatlah potensial dan tidak kalah dengan produk pelaku IKM di daerah lain. Untuk itu, salah satu langkah mengenalkan produk kita melalui pameran atau ajang sejenisnya yang sudah dilakukan oleh Dinas Perindag Sultra selama ini,"ungkapnya.

selain itu, pihaknya juga mengusulkan agar Dinas Perindag Sultra harus setiap saat mengupdate hasil produk unggulan lokal Sultra melalui konten-konten kretaif baik itu di media sosial atau media lainnya sehingga lebih dikenal lagi secara global.(***)

KENDARI,GAGASSULTRA - Dalam upaya meningkatkan daya saing dan Produktivitas, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Provinsi Sulawesi Tenggara, melalukan pendapingan dan menfasilitasi pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di Sulawesi Tenggara. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara Hj. Sitti Saleha, SE, MSi beberpa waktu lalu.

" Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Perindrustian dan Perdagangan Sulawesi Tenggara, terus melakukan Pembinaan serta memfasilitasi kepada pelaku industri kecil dan menengah di Sulawesi Tenggabura. Hal ini, dalam rangka meningkatkan daya saing dan produktivitas, " imbuhnya.

Pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) Binaan Dinas Perindag Sultra saat mengikuti pelatihan peningkatan produktifitas

Kata Sitti Saleha, dengan adanya pelatihan ini, pelaku IKM mampu bersaing di pasar nasional dan Internasional. Serta dapat meningkatkan ekonomi daerah dan kesejateraan masyarakat. Karena, ini merupakan penerapan dari salah satu misi Pemerintah Provinsi Sulawesi tenggara, yakni memajukan daya saing wilayah melalui penguatan ekonomi lokal dan peningkatan investasi.

"Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara, secara berkelanjutan melaksanakan program dan kegiatan untuk melakukan peningkatan kualitas produk IKM. Kualitas dan Kontinyuitas serta peningkatan building bagi pelaku IKM, dalam rangka memaksimalkan daya saing, " harapnya.

Sitti Saleha menambahkan, kedepannya produk-produk IKM di Sultra, mampu bersaing ditingkat Nasional maupun mancanegara, sehingga dapat mewujudkan daya ekspor produk Provinsi Sulawesi Tenggara.

Pelaku IKM Perbengkelan binaan Dinas Perindag Sultra


Sementara itu, Hasrul Founder PT. Natural Aren Kolaka Timur menjelaskan, pihaknya merupakan sebuah usaha yang merupakan industri pengolahan produk aren dan turunannya dari kabupaten Kolaka Timur.

" Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Gubernur Sulawesi Tenggara H. Ali Mazi SH dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Peovinsi sulawesi Tenggara Hj. Sitti Saleha SE, MSi, yang selama ini memberikan pembinaan kepada kami," jelasnya.

Lanjutnya, pelatihan ini baik itu berupa pelatihan-pelatihan maupun promosi berupa pameran ditingkat domestik maupun ditingkat Nasional.

" Besar harapan kami, untuk terus mendapatkan pembinaan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, agar usaha ini bisa kami kembangkan untuk menembus pasar internasional, " harapnya.

Sementara itu, salah seorang Pelaku IKM Rumah Tenun Manual khas Sulawesi Tenggara, mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sulawesi Tenggara dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang telah memberikan kami binaan yang berbentuk pelatihan.

"Juga telah memfasilitasi kami, melalui undangan disetiap pameran, sehingga kami mulai dikenal disemua wilayah khsususnya di Sulawesi Tenggara. Kami juga diberikan bantuan berupa, alat tenun dalam hal ini bahan baku tenunan berupa benang dan mesin. Sehingga dengan adanya bantuan ini, kami sangat terbantu dalam pengembangan usaha," tutupnya.

Ditempat yang lain, Adianto saputra dari CV. Ayas Bonafut mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sulawesi Tenggara dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

"Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara, telah memberikan fasilitas kepada kami. Baik itu berupa bimbingan, pameran serta pelatihan produk halal. Sehingga produk kami bisa diterima dimasyarakat luas dan pasar modern. Harapan kami, Disperindag Sultra dapat membantu dan memberikan suport untuk produk lokal Sulawesi Tenggara, sehingga bisa menjadia produk kebanggaan untuk Sulawesi Tenggara, " tutupnya.

Bantuan Peralatan dan sertifikat halal bagi Pelaku IKM binaan Dinas Perindag Sultra

Hal senada diungkapkan oleh La Ode Ilham, Pelaku Las Kontruksi Nasional Teknis. Ia mengucapkan Gubernur Sulawesi Tenggara dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan, yang telah memberikan pelatihan, pembinaan serta bantuan peralatan.

" Dengan adanaya bantuan peralatan ini, kami dapat terbantu dalam pengembangan usaha serta dapat meningkatkan produktifitas dan semakin dikenal di masyarakat, " ringkasnya.


Hal serupa, dikatakan oleh pelaku IKM Usaha Anto dengan produk coklat Mente KAMBAKA. Ia mengucapkan Gubernur Sulawesi Tenggara dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

" Dimana, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara telah memberikan pembinaan melalui pelatihan fasilitasi promosi produk melalui pameran Nusantara. serta memfasilitasi Halal merek, dengan adanya bantuan dan pembinaan ini, kami sangat terbantu. Dalam hal ini, pengembangan usahan dan peningkatan produktifitas dan produk kami semakin dikenal. sehingga kami dapat memasarkannya di toko dan ritle modern, "pungkasnya.(***)

KENDARI,GAGASSULTRA.COM- DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar rapat paripurna, Kamis (17/11/2022), dengan agenda mendengarkan pidato gubernnur atas kebijakan umum anggaran (KUA) dan prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS) APBD Sultra tahun anggaran 2023.

Sidang dipimpin langsung Ketua DPRD Sultra, Aburrahman Saleh yang dihadiri wakil pimpinan, anggota DPRD Sultra dan dihadiri langsung Gubernur Sultra, H Ali Mazi, SH.

Pada kesempatan tersebut, Ali Mazi menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pimpinan dan seluruh anggota DPRD Sultra yang telah mengawali pembahasan rencanan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Tahun 2023.

Dikatakan, penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang APBD Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun Anggaran 2023, merupakan bagian dari siklus Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2023.

GUbernur Sultra, H Ali Mazi, SH

Dalam uraiannya, orang nomor satu di Sultra ini menjelaskan, gambaran umum RAPBD Sultra tahun anggaran 2023, terstruktur mulai dari pendapatan, belanja dan pembiayaan.

"Pertama, pendapatan daerah. Secara keseluruhan ditargetkan, sebesar Rp.4,544 triliun. Jumlah itu bersumber dari pendapatan asli daerah, pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Rencana pendapatan daerah yang dikemukakan diatas, dapat kami gambarkan bahwa, pendapatan transfer memiliki kontribusi yang paling dominan, terhadap total pendapatan daerah,"kata Ali Mazi.

Secara keseluruhan belanja daerah direncanakan sebesar Rp.4,672 triliun yang akan digunakan untuk membiayai belanja operasi, belanja modal, belanja transfer dan belanja tidak terduga.

Lebih lanjut dikatakan, alokasi belanja pada Tahun Anggaran 2023 ini, dipergunakan untuk membiayai prioritas pembangunan daerah, serta program dan kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Kebijakan Umum, serta Priorita Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah disepakati bersama, yang dituangkan dalam bentuk program dan kegiatan yang tersebar di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yang manfaatnya diharapkan dapat berkontribusi secara siginifikan bagi peningkatan kualitas pelayanan publik serta pertumbuhan ekonomi daerah, dan kesejahteraan masyarakat.


“Saya mengajak kepada kita semua, mari bersama seiring sejalan dalam mendukung pelaksanaan program dan kegiatan yang tertuang dalam RKPD tahun 2023, merealisasikan target kinerja yang ada dalam RPJMD tahun 2018-2023, demi mewujudkan Sulawesi Tenggara yang Aman, Maju, Sejahtera dan Bermartabat,"tutupnya.(***)

KENDARI,GAGASSULTRA.COM-Dinaas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil meraih peringkat ke 3 nasional dalam Kategori Dinas Pertanian Provinsi Berkinerja Terbaik tahun 2022. Penghargaan ini diberikan oleh Kementrian Pertanian, selasa (06/12/2022) di Bogor, Jawa barat.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra, Drs Muh Djdul,MSi kepada gagassultra.com mengatakan, prestasi ini diberikan setelah Distanak Sultra dinilai oleh Kementrian RI setelah program-program kerja yang dilakukan mampu mendukung program Kementrian Pertanian RI.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Distanak Prov Sultra, Djodji Paat mewakili Kadis Muh Djudul saat menerima penghargaan dari Kementrian Pertanian   Foto : IST

"Komunikasi dan koordinasi yang intens antara provinsi dengan Pusat (Kementerian Pertanian) juga menjadi salah satu indikator pendukung dalam pencapaian ini,"kata Djudul didampingi Djodji Paat, SP.,MP, Kepala Bidang Tanaman Pangan Distanak Sultra.

Dikatakan, pencapaian Distanak Sultra tahun ini tidak lepas dari dukungan semua elemen penggiat pertanian di Sultra.

"Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Gubernur, Bapak Wakil Gubernur, Bapak Sekda Sulawesi Tenggara, serta semua penggiat pertanian yang ada di Sultra atas kerja kerasnya sehingga penghargaan ini dapat kita raih." terangnya.

"Penghargaan ini bukan hanya milik Distanak Sultra, tapi kami persembahkan untuk rakyat Sultra."tambahnya.

Untuk tahun 2021 kata Djudul, Dsitanak Sultra berhasil menjadi yang terbaik ke-2 khusus untuk satker secara nasional. Sedangkan untuk satker sarana dan prasarana pertanian urutan tiga terbaik se indonesia.

"Alhamdulillah untuk pembenihan Distanak Sultra tahun ini sudah mendapat terbaik ke tiga,"jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan, prestasi ini tidak lepas dari dukungan dan mewujudkan visi misi dari Gubernur Sultra, Ali Mazi. Dimana dalam salah satu visinya menjadikan Sultra berdaulat pangan.

"Jadi upaya kita bagiaman mendukung visi tersebut dengan program peningkatan paproduksi pangan. Dan, selam empat tahun kepemimpinan AMAN hasil produksi pangan kita sudahsurplus,"tutupnya. (***)

 

KENDARI,GAGASSILTRA.COM-Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar sosialisasi bantuan hukum kepada pelaku usaha. Kegiatan tersebut dibuka Kepala Dinas Koperasi dan UMKM yang di wakili Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi, Laskar Gombilo Bitu, S.STP, MSi di salah satu hotel di Kota Kendari, Selasa (06/12/2022).

Program tersebut saat ini terus disosialisasikan melalui Layanan Bantuan dan Pendampingan Hukum bagi Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (LBPH-PUMK).

Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi Sultra, Amrin, mengungkapkan, serjumlah masalah memang kerap dialami para pelaku usaha. Untuk itu, pendampingan hukum sangat penting karena penutupan tempat usaha membuat pelaku UMKM kerap terjerat masalah hukum. Misalnya, soal kredit macet, utang piutang, wanprestasi, hingga masalah ketenagakerjaan dengan karyawan.

 

"Sosialisasi Layanan Bantuan dan Pendampingan Hukum bagi Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (LBPH-PUMK) sangat penting bagi pelaku usaha,"Amrin.

Dikatakan, kegiatan ini digelar dalam rangka membangun atau memberikan pemahaman serta pendampingan hukum bagi para pelaku UMKM atau pelaku usaha. Selain itu, para peserta atau pelaku usaha mendapatkan pengetahuan bagaimana solusi yang harus ditempuh jika ada persoalan hukum yang terjadi.

“Kalau kita di Sultra kita gelar delapan angkatan. Peserta mencapai 300 orang menghadirkan pemateri dari kantor pajak, Kemenkum dan HAN juga Dinas Koperasi. Kami juga telah berkoordinasi dengan LBH di Kota Kendari,"kata Amrin disela sela kegiatan.

Lebih alnjut dikatakan, dalam melakukan kegiatan usaha, pelaku UMKM tentu tidak terlepas dari permasalahan, terlebih pada saat dan pasca pandemi covid – 19. Untuk itu, pihaknya berharap melalui layana bantuan hukum, para pelaku usaha bisa mendapatkan angin segar dari setiap persoalan yang dihadapi.

Sebelumnya, kata Amrin, pihaknya juga sudah menggelar sosialisasi dan pelatihan kewirausahaan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha baik pemula maupun menengah, dan yang telah memiliki legalitas berusaha, agar kedepan bisa naik mendorong lahirnya pengusaha naik kelas menjadi wirausahawan sukses. (***)

KENDARI,GAGASSULTRA.COM-Dinas Koperasi dan UMKM Sulawesi Tenggara (Sultra) terus melakukan penguatan terhadap pelaku koperasi dan UMKM yang ada di wilayah kerjanya.

Salah satu yang dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM Sultra dengan melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sultra, La Ode Saifuddin mengungkapkan pihaknya melibatkan praktisi dan akademisi dalam pendampingan kepada para pelaku UMKM.

"Dalam melakukan pendampingan kita melibatkan akademisi dan praktisi," terang La Ode Saifuddin kepada media di salah satu hotel Kota Kendari.

Tujuan pendampingan tersebut agar para pelaku UMKM benar-benar menjalankan usahanya dengan baik. "Mereka (akademisi dan praktisi) memang sudah pakar di bidangnya. Mereka memberikan masukkan terkait apa saja yang mesti dilakukan," terang Saifuddin.

Selain itu, Dinas Koperasi dan UMKM Intens Tingkatkan Kualitas Koperasi. Langkah tersebut dilakukan secara berkala dengan menggelar pelatihan bagi para pelaku koperasi.

"Yang lalu kita adakan pelatihan sampai 8 angkatan. Ini lagi 2 angkatan. Setiap angkatan ada 40 orang," terang La Ode Saifuddin.

Diungkapkannya, pelatihan tersebut bertujuan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) para pelaku koperasi yang ada di Sultra. Bahkan, selama ini salah satu permasalahan koperasi di manapun terkait SDM. Masalah SDM itu terkait tuntutan tugas memajukan koperasi yang dikelola.

"Pemprov Sultra melalui Dinas Koperasi dan UMKM terus berkomitmen meningkatkan geliat operasi. Salah satunya dengan menggelar berbagai pelatihan koperasi,"jelasnya.
Dengan pelatihan-pelatihan yang dilakukan, La Ode Saifuddin berharap dapat membantu pelaku koperasi dalam mengelola koperasinya. Selain melakukan pendampingan, pihaknya juga memberikan bantuan modal kepada para pelaku UMKM. Bantuan tersebut diberikan kepada para pelaku UMKM yang telah didata dan diverifikasi lapangan.

"Masih sementara pendataan dan verifikasi, insya Allah cair tahun ini," tutupnya.(***)

Jumat, 09 Desember 2022 00:50

Dinas Perindag Sultra Tekan Inflasi Daerah

- Gandeng Pemerintah Kabupaten/Kota Gelar Pasar Murah
KENDARI,GAGASSULTRA.COM-Tingginya angka inflasi daerah di Propinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus menjadi perhatian pemerintah provinsi. Sejumlah langkah ditempuh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Sultra salah satunya dengan menggelar pasar murah di 17 Kabupaten/Kota di wilayah Sultra.

Untuk mewujudkan dan menekan angka inflasi daerah, Dinas Perindag Sultra menggandeng Pemerintah Kabupaten/Kota. Pelaksanaan tahap pertama pasar murah tuntas dilaksanakan dan hasilnya mampu memberi manfaat kepada masyarakat secara langsung dan bisa menekan angka inflasi daerah.  Pasar murah ini akan dilaksanakan dua tahap, untuk tahap pertama pada bulan November dan tahap kedua bulan Desember.

Kadis Perindag Sultra, Hj Sitti Saleha saat menyerahkan secara langsung paket sembako kepada masyarakat saat pasar murah digelar di Kabupaten Bombana

Pada tahap pertama yang dilaksanakan November 2022 menggelar pasar murah secara bersamaan di Kota Baubau dan Kota Kendari yang berlangsung selama tiga hari. Sealnjutnya, di Kabupaten Buton, Kabupaten Bombana.

Sedangkan untuk tahap pelaksanaan pasar murah dimulai tanggal 05-10 Desember 2022. Kabupaten Konawe, Konawe utara, Konawe Selatan, Kabupaten Muna, Kota Baubau dan terakhir Kabupaten Kolaka Timur.

"Kita siapkan dua kupon yang bernilai Rp50.000 untuk satu kupon dan satu Kepala Keluarga (KK) kami berikan dua kupon yang nilainya Rp100.000,"terangnya.

Kadis Perindag Sultra, Hj Sitti Saleha bersam Pj Bupati Bombana dan Forkopimda dan perwakilan masyarakat saat melaksnakan pasar murah di Bombana

Disperindag Sultra Pastikan Stok Sembako Jelang Nataru Tercukupi

Ditengah upaya menekan inflasi dengan menggelar pasar murah, Dinas Disperindag Sultra juga memastikan ketersediaan stok Sembilan Bahan Pokok (Sembako) menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) tercukupi.

Kepala Dinas Perindag Sultra, Hj Sitti Saleha melalui Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sultra, La Ode Muhammad Fitrah Arsyad mengatakan bahwa kepastian tersebut diberikan berdasarkan data sudah ada terkait stok.

Pasar murah jelang pelaksanaan hari natal dan tahun baru (Nataru) sangat bermanfaat untuk masyarakat dalam memperoleh kebutuan pokok

seperti tahun-tahun sebelumnya pada perayaan Nataru, masalah ketersediaan stok tidak terlalu signifikan. Pasalnya Disperindag Sultra bersama stakeholder terkait bekerja sama dari jauh-jauh hari untuk kecukupan pemenuhan kebutuhan sembako pada masyarakat.

" Menjelang perayaan Nataru kali ini, stok sembako di pasaran masih terbilang aman, bahkan diperkirakan dapat mencukupi hingga bulan Februari 2023," ucapnya di Kendari pada Senin (5/12/2022).

Lanjutnya, pihaknya kini tengah fokus menangani permasalahan yang selalu terjadi tiap adanya perayaan besar, yaitu masalah lonjakan harga di pasaran. Kata dia, saat ini terdapat kenaikan harga di beberapa komoditi seperti beras dan telur.

Berdasarkan pantauan Disperindag Sultra di pasar, harga telur kini pada kisaran Rp57-61 ribu per kilogram. Sementara itu, telur yang dijual di pasar murah juga harus mengalami kenaikan harga dari Rp48 ribu menjadi Rp52 ribu per kilogram karena modal yang dikeluarkan distributor adalah Rp51 ribu.

Suasana Pasar murah di Kecamatan Poleang Timur Kabupaten Bombana

" Di pasar murah yang kami gelar juga terpaksa naik, karena distributor telur pasar murah hanya mengambil untung Rp1 ribu," tambahnya.

Sementara itu, Fitrah juga menyampaikan bahwa komoditi beras memang cenderung ada kenaikan, karena ada beberapa daerah pertanian yang mengalami banjir pasca hujan ketika panen. Kendati demikian, kejadian tersebut tidak mempengaruhi ketersediaan beras di Sultra sehingga stok beras diperkirakan tetap akan tercukupi.

Disperindag Sultra menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak ragu masalah stok minyak goreng. Kata Fitrah, stok minyak goreng jelang Nataru di Sultra tetap tercukupi yang didukung oleh lima distributor dengan rentang harga Rp18-25 ribu tergantung merk dan juga Bulog Sultra yang dijual di harga Rp14 ribu.

Disperindag Sultra juga rutin melaksanakan pasar murah guna menstabilkan harga bahan pokok yang mengalami lonjakan di pasaran dan meminimalisir kenaikan harga yang disebabkan oleh penimbunan yang dilakukan oknum-oknum distributor yang tidak bertanggung jawab.(***)

BAUBAU,GAGASSULTRA.COM-Pemvaguan kupon pasar murah yang bakal digelar di seluruh wilayah Sultra yang di motori Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mendapat perhatian dari anggota DPRD Sultra, Fajar Ishak Daeng Jaya.

Legislator Hanura tersebut, terlihat langsung menghadiri pembagian kupon gratis pasar murah di Kota Baubau, Senin (14 /11/2022) yang di berikan langsung, Kadis Perindag Sultra, Hj Siti Saleha dan disaksikan Walikota Baubau, La Ode Ahmad Monianse.

Fajar Ishak Dg Jaya usai menyaksikan pemberian kupon gratis kepada warga mengaku sangat respon dengan langkah yang dilakukan Dinas Perindag Sultra. Apalagi saat ini Kota Baubau mengalami kenaikan inflasi yang tinggi, sehingga dengan ada pasar murah ini minimal mengurangi angka inflasi.

Walikota Baubau, La Ode Ahmad Monianse (tengah), Anggota DPRD Sultra, Fajar Ishak (batik), Kadis Perindag Sultra, Hj Siti Saleha dan Kadis Perindag Kota Baubau , La Ode Ali Hasan

"Harapannya kegiatan pasar murah ini sejatinya dilakuin di seluruh Kabupaten/kota sehingga bisa memberi dampak positif terhadap penurunan inflasi di Sultra,"kata Fajar Ishak.

Kepala Dinas Perdagangan Sultra Sitti Saleha menyebutkan, 4.000 kupon itu akan disebar di delapan Kecamatan se Kota Baubau.

Tahap awal, 2.000 kupon untuk kecamatan dalam kota. Sisanya di empat kecamatan pinggiran Baubau yang akan dilaksanakan pada awal Desember.

“Bantuan ini bersumber dari dana BTT dan DAU untuk mengalokasikan anggaran pelaksanaan pasar murah dengan pemerintah kabupaten kota,”ungkap Saleha.

Seluruh kupon akan disalurkan pihak kelurahan setempat, jatah setiap Kecamatan masing-masing 500 kupon.(***)

BAUBAU,GAGASSULTRA.COM-Anggota DPRD Sultra, Dapil Pemilihan kepulauan Buton, Fajar Ishak Daeng Jaya,SE, MH terus mendorong produk lokal warga, khususnya dari hasil UMKM untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan.

Komitmen tersebut disampaikan legislator Hanura ini setiap kali turun ke masyarakat, baik dalam masa reses atau dalam tugas lain saat jaring aspirasi di daeah pemilihannya wilayah Kota Baubau, Buton, Buteng, Busel dan Wakatobi.

Fajar Ishak menuturkan, dalam kunjungannya di sejumlah dapilnya, mulai dari Kota Baubau, Buton, Buteng dan Busel, dirinya mengaku salut dengan hasil produk lokal masyarakat. Mulai dari gerabah, tenun hingga produksi pakaian lokal daerah.

"Kita tidak boleh menutup mata dengan hasil kreasi masyarakat dan akan teruus kita dorong untuk meningkatkan produksi yang berujung pada peningkatan kesejahteraan,"kata Fajar Ishak saat ditemui di Baubau di area Pantai kamali beberapa waktu lalu.

Fajar Ishak yang juga mantan Ketua Persatuan wartawan Indonesia (PWI) Baubau ini menyebutkan, ada kuliner lokal, pembuatan baju dan kain tenun adat khas Buton, hasil budidaya perikanan dan produk kerajinan lainnya.

“Tentunya dengan keterbatasan yang ada khususnya permodalan bukan menjadi kendala bagi warga untuk tetap berkarya. Dan ini akan menjadi catatan penting untuk dibawah ke propinsi untuk dipikirkan bersama,” tutupnya.(Din)

Pencarian