Senin, 18 Agustus 2025 21:15

Forhati Sultra Gelar Webinar Nasional 'Respiritualitas Perempuan'

Rate this item
(1 Vote)

KENDARI,GAGASSULTRA.COM-Forum Alumni HMI Wati (Forhati) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Webinar Nasional, senin (18/08/2025). Kegiatan dengan tema 'Respiritualitas Perempuan:Timbangan Agama dan Ideologi Pancasila' dengan menghadirkan dua pemateri yakni Direktur Ideologi Pengkajian Pancasila, Prof.Muhamad Sabri dan Korpres Kahmi Sultra, Dr.Muhammad Endang.

Koordinator Pressidium FORHATI Sultra,Rahmawati Azi S.Pd., MA, dalam sambutannya mengatakan, perempuan memiliki peran strategis dalam menjaga nilai spiritualitas, moralitas, dan kebangsaan.

“Respiritualitas perempuan adalah upaya untuk meneguhkan kembali peran perempuan sebagai penopang keluarga dan bangsa, dengan menimbang nilai agama serta Pancasila sebagai dasar bernegara,” ujarnya.

Untuk itu, Forhati sebagai organisasi perempuan HMI wajib menginternalisasi nilai dasar perjuangan (NDP) hingga tidak membatasi kajiannya pada isu-isu perempuan saja, termasuk diskursus kebangsaan lainnya yang krusial.

Lebih lanjut dikatakan, Webinar ini menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan akademisi dan tokoh perempuan nasional. Mereka menyoroti pentingnya keseimbangan antara nilai agama dan ideologi Pancasila dalam membentuk karakter perempuan Indonesia yang tangguh, visioner, dan berkontribusi pada pembangunan bangsa.

"Forhati Sultra adalah wadah alumni HMI Wati yang berkomitmen menjaga nilai perjuangan, mengawal isu kebangsaan, serta mendorong peran perempuan dalam pembangunan masyarakat,"tegasnya.

Direktur Ideologi Pengkajian Pancasila, Prof.Muhamad Sabri dalam paparannya menjelaskan ada tiga makna pancasila yang harus diterapkan perempuan Indonesai. Pertama,Pancasila sebagai ethico-spiritus yakni memberi landasan spiritual yang memberi makna mendalam bagi kehidupan perempuan sebagai agen moral-bangsa. Kedua,Pancasila sebagai tradisi hidup yakni menghargai peran spiritual perempuan dalam tradisi lokal—misalnya melalui cinta kasih, pendidikan moral, dan spiritual keluarga.

"Yang ketiga, generasi muda sebagai penerus nilaidimana perempuan muda menjadi pilar pembentukan karakter bangsa yang spiritual, inklusif, dan humanis,"paparnya.

Sementara itu, Korpres Kahmi Sultra, Dr.Muhammad Endang dalam pandangannya menjelaskan, respiritualitas perempuan menegaskan perempuan sebagai subjek spiritual dan agen sosial. Untu itu, Pancasila memberi landasan normatif yang inklusif.

"Respiritualitas perempuan memperkuat fondasi etis masyarakat yang sejalan dengan semangat Pancasila sebagai ideologi bangsa,"kata Endang.

Kegiatan ini menghadirkan puluhan peserta dari kalangan akademisi, mahasiswa, aktivis, dan masyarakat umum yang peduli terhadap isu keperempuanan dan kebangsaan.

Diskusi yang dipandu Dr (cand)Hj,Irma Irayanti,M.Pd,ini berlangsung interaktif yang menunjukkan antusiasme peserta untuk menggali lebih dalam peran perempuan dalam menjaga ketahanan nilai bangsa di tengah tantangan global. FORHATI Sultra berharap webinar ini dapat menjadi ruang inspiratif sekaligus memperkuat gerakan perempuan dalam bingkai keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan.(Rin/Red)

 

Read 40 times

Pencarian