Super User

Super User

KENDARI,GAGASSULTRA.COM-Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Bersama Badan Psuat Statistik (BPS) Sultra gelar rapat kordinasi (Rakor) penyusunan angka sementara (ASEM) produksi tanaman pangan tahun 2022, jum'at (19/05/2022) disalah satu hotel tenama di Kendari.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Kadistanak) Sultra, Laode Rudin Jaya saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, kegiatan ini sangat penting dalam rangka melakukan penyempurnaan data-data yang ditemukan di lapangan disektor pertanian.

Kadis Tanak Sultra, Laode Rusdin Jaya bersama narasumber rakor ASEm produksi pangan tahun 2022

"Jadi upaya kordinasi ini sangat penting dalam rangka menghasilkan data informasi yang berkualitas dan mampu menyajikan justifikasi menjadi data yang akuntabel yang diterima oleh masyarakat, selanjutnya pemerintah akan menjadikannya sebagai pijakan dalam melakukan kebijakan baik secara lokal maupun nasional,"terangnya.

Lebih lanjut dikatakan, pihaknya perlu meng-update data secara terus menerus karena data yang dimiliki ini setiap saat diminta oleh pimpinan sebagai bahan untuk rapat-rapat di tingkat kepala daerah.

"Hampir setiap saat kita melakukan rapat-rapat inflasi bersama Menteri Dalam Negeri terkait set box tanaman pangan ini," ujarnya.

Upaya untuk memperbaiki kualitas data dan informasi pertanian ini khususnya tanaman pangan, telah dilakukan berbagai upaya secara bersama antara pertanian dan BPS.

Peserta rapat saat mendengarkan arahan dari narasumber Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Prov Sultra

"kegiatan penyusunan angka sementara produksi tanaman pangan 2022 ini sangat penting karena penyusunan ini akan menentukan perhitungan-perhitungan di tahun berikutnya terkait produktivitas dan lain sebagainya,"ungkapnya.

Untuk diketahui, pada tahun 2022, Sulawesi Tenggara telah mencapai produksi padi 494.856 ton gabah kering giling, jagung 181.295 ton pipilan kering, dan kedelai 9.681 ton biji kering berdasarkan angka ramalan atau perkiraan (aram) 2022.

Kegiatan ini juga di hadiri Dinas Pertanian se Sultra dan kepala BPS di wilayah Sulawesi Tenggara. (Hasrin Ilmi)

 

KENDARI,GAGASSULTRA.COM-Progres pembangunan Rumah Sakit (RS) Jantung Oputa Yi Koo Kendari memasuki tahap akhir. RS yang direncanakan diresmikan April 2023 ini mendapat perhatian dari DPRD Sultra dan mendorong percepatan penyelsaian pembangunannnya.

Untuk itu, sejumlah anggota DPRD Sultra, turun langsung meninjau progres penyelesaian pembangunan RS Jantung Oputa Yi Koo tersebut, Rabu (15/02/2023).

Fajar Ishak Daeng Jaya, salah satu anggota DPRD Sultra yang turun langsung meninjau lokasi Rumah sakit mengatakan, dari hasil kunjungan di lokasi secara umum penyelsaianna struktur bangunan sudah banyak yang dituntaskan. Namun, masih ada sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan.

Fajar Ishak Daeng Jaya

“Harapan kita, RS Jantung akan menjadi rumah sakit rujukan, termasuk orang-orang dari luar Sultra. Kan bisa menambah PAD daerah kita,” terangnya.

Lebih lanjut dikatakan, Kalau pembangunan, tahap akhir memang itu kadang lama. Bahan kecil-kecil tapi kerjanya rumit. Semua memerlukan ketelitian dan sebagainya. Apalagi, Pemrov Sultra menargetkan peresmian pada April 2023, sehingga masih ada sekitar dua bulan untuk merampungkan pekerjaan tersebut.

Untuk itu, pihaknya merekomendasikan pelaksana proyek dan dinas terkait agar menambah tenaga kerja. Sebab, jika melihat progres pengerjaan tahap finishing, Fajar Ishak tidak yakin dapat diselesaikan dalam jangka satu bulan.

“Pastinya masih butuh waktu lama untuk menuntaskan, saya belum yakin akan selesai sebelum peresmian. Untuk itu, harus menambah tenaga kerja. Kami juga sudah sampaikan kepada pihak rekanan pelaksana proyek,”terangnya. (***)

Fajar Ishak : Perusahaan Harus Patuhi Rekomendasi Dewan
KENDARI,GAGASSULTRA.COM-Komisi IV DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) melaksanakan rapat dengar pendapat (RDP) terkait keselamatan kerja, Senin (20/02/2023). RDP tersebut dipimpin Sekretaris Komisi IV Fajar Ishak Daeng Jaya bersama PT Telkom Kendari, PT Tiran, PT Gema Kreasi Perdana bersama instansi terkait di ruang rapat Toronipa Kantor DPRD Sultra.

Turut hadir perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, PT Inanda Indah sebagai mitra PT Telekom, inspektur tambang, perwakilan BPJS, PT Gema Kreasi Perdana juga GM PT Telekom wilayah Sulawesi Tenggara.

Kepada sejumlah wartawan usai menggelar RDP, Fajar Ishak Daeng Jaya mengatakan, dalam RDP tersebut menghasilkan beberapa poin kesimpulan yang harus dipatuhi oleh perusahaan agar tidak ada kejadian kecelakaan kerja dilingkungan perusahaan yang bisa menghilangkan nyawa orang.

"Pertama untuk PT Inandah Indah, segera mengubah pola penerimaan tenaga kerja, atau tidak lagi merekrut pekerja di bawah umur. Sebab sudah ada pelajaran setelah lima pekerja proyek Telkom di Desa Mataiwoi, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, tersengat listrik. Dimana dua diantaranya meninggal dunia,"katanya.

Poin kedua, memberikan bantuan atau dana kerohanian atau uang muka kepada keluarga korban sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang nilainya juga disesuaikan dengan peraturan ketenaga kerjaaan. sedangkan poin ketiga, seluruh tenaga kerja yang direkrut oleh PT Inanda Indah, harus didaftarkan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan termasuk tenaga kerja harian lepas yang dipekerjakan.

Lebih lanjut dikatakan, terkait insiden yang menimpa seorang sopir dump truk perusahaan di PT Tiran yang meninggal dunia, agar menjadi pelajaran berharga. Selanjutnya, pihaknya mendesak PT Tiran segera untuk memfasilitasi keluarga korban menyiapkan dokumen yang dibutuhkan oleh BPJS Ketenagakerjaan, dalam rangka pencairan dana jaminan sosial ketenagakerjaan. Kemudian, membantu menyiapkan dokumen agar dana BPJS bisa dicairkan.

“Banyak rekomendasi mulai dari PT Inanda Indah dan PT Tiran Mineral, dan semua harus segera dibenahi. Kami juga meminta segala sesuatu yang terjadi disana terus ditingkatkan sistim keselamatan, dan kesehatan kerjanya agar tidak terjadi lagi insiden yang sama pada pekerja yang lain,”pungkasnya. (***)

KENDARI,GAGASSULTRA.COM-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar rapat paripurna pembukaan masa sidang II 2022-2023, selasa (07/02/2023). Rapat ini dipimpin Wakil Ketua I, Herry Asiku didampingi Wakil Ketua lainnya, Nursalam Lada.

Rapat dengan agenda acara pokok Penyampaian Laporan Kegiatan Alat Kelangkapan Dewan dan Penutupan Masa Sidang Pertama, serta Pembukaan Masa Sidang Kedua Tahun Sidang 2022-2023.

“Dengan memohon petunjuk juga bimbingan Allah SWT, diawali dengan ucapan Bismillahirrohmannirrohim, kami nyatakan bahwa masa persidangan dua tahun sidang 2022-2023 dengan resmi kami nyatakan dimulai,” kata Hery Asiku saat memulai sidang paripurna tersebut.

Pimpinan sidang selanjutnya melangka keagenda penetapan Alat Kelengkapan DPRD (AKD) Tahun Sidang 2022-2023. Untuk itu, Herry Asiku selaku pimpinan sidang mengharapkan agar agenda yang telah ditetapkan dalam rencana kerja masa sidang kedua ini dapat dibahas dan diselesaikan dengan baik sesuai jadwal.

"Mari kita awali harini dengan untuk melaksnakan fungsi kita sebagai anggota dewan. Untuk itu, koordinasi dan kerjasama baik dengan pimpinan dan sesama anggota dewan serta pemerintah harus tetap terjaga,"harapnya.

Senada dengan Nur Salam Lada, pihaknya berharap dalam sidang paripurna tersebut, laporan hasil kegiatan seperti reses, ataupun kegiatan lainnya yang telah disampaikan dapat dijadikan bahan referensi sehingga berpihak kepada kepentingan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan seluruh warga Sulawesi Tenggara.

“Dewan selalu bekerja melihat kepentingan masyarakat. Masih banyak hal yang akan kami perjuangkan dan semoga apa yang menjadi harapan bisa terealiasikan,”ungkapnya.

Rapat Paripurna dihadiri sejumlah Pimpinan dan Anggota DPRD, unsur Forkopimda, dan tamu undangan lainnya.(***)

 

KENDARI,GAGASSULTRA.COM-Kegiatan Colour of Chemistry yang digelar HMJ Kimia FMIPA UHO yang sudah menjadi agenda setiap tahunnya mendapat apresiasi dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra) Fajar Ishak Daeng Jaya.

Sekretaris Komisi IV DPRD Sultra tersebut menyampaikan, ajang seperti ini harus terus diprogramkan karena disatu sisi memberikan ruang kepada Mahasiswa untuk memberikan edukasi khususnya kepada kalangan pelajar. Di sisi lain katanya, agar para siswa peserta juga dapat belajar dan mengembangkan inovasi.

Selain itu, kata legislator Hanura tersebut mengatakan, salah satu sisi yang memberikan kontribusi dalam pengembangan kualitas pendidikan adalah lahirnya kreativitas dari kalangan Mahasiswa seperti yang dilakukan oleh HMJ Kimia FMIPA UHO ini.

“Saya sangat salut dengan kegiatan seperti ini, ini bukti bahwa mahasiswanya kreatif karena menciptakan kegiatan yang akan melahirkan orang orang kreatif khususnya di kalangan mahasiswa dan pelajar,” kata Fajar Ishak, Rabu (15/03/2023).

Dengan kegiatan ini, Mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Baubau, Fajar Ishak, mengatakan, jika peran Mahasiswa memang benar benar nampak. Karena semua sisi dapat diaktualisasikan.

“Jadi para mahasiswa memang memiliki banyak kompetensi, selain daya kritis juga memiliki Inovasi yang mampu membuka wawasan generasi. Saya salut, jadi kegiatan seperti yang dilakukan mahasiswa Jurusan Kimia FMIPA UHO ini sangat positif,” tambah Fajar Ishak yang juga Anggota Komisi IV DPRD Sultra.

Untuk diketahui, kegiatan Comic Sains VI yang dilaksanakan oleh HMJ Kimia FMIPA UHO berlangsung di Kampus UHO sejak tanggal 13 Maret 2023 hingga 15 Maret 2023. Dalam kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa se Indonesia untuk Lomba Karya Tulis Ilmiah dan SMA se derajat untuk beberapa cabang Lomba. (Red)

BUTON,GAGASSULTRA.COM-Warga di dua desa di Kabupaten Buton, Desa Kondowa dan Dongkala kecamatan Pasarwajo memberikan apresiasi dan terimahkasih kepada anggota DRPD Sultra, Fajar Ishak Daeng Jaya karena berhasil memeprjuangan salah satu aspirasi warga untuk mendapatkan bantuan alat pertukangan.

Hal ini disampaikan Kepala Desa Dongkala, La Hasani saat Fajar Ishak datang memebrikan bantuan tersebut kepada warganya yang membutuhkan. Pihaknya sangat antusias menyambut baik bantuan ini.

"Saya senang karena bantuan ini bisa membantu warga saya khususnya para tukang. Terima kasih khususnya kepada pak Fajar Ishak yang sudah memperjuangkan bantuan ini," kata La Hasani saat menerima kedatangan rombongan legislator hanura tersebut di desanya, minggu (19/03/2023).

Fajar Ishak daeng Jaya saat menyerahkan bantuan alat pertukangan kepada warga desa Dongkala dan Kondowa Kabaupaten Buton

Sementara itu, Fajar ishak daeng Jaya pada kesempatan tersebut mengatakan, merupakan jawaban dari permintaan masyarakat saat reses beberapa waktu lalu.

"Saat reses di dua desa ini, salah satu permintaan masyarakat adalah alat pertukangan. Jadi saya mengawal dan memperjuangkan agar bantuan ini bisa terealisasi," kata Fajar usai menyerahkan bantuan.

Dikatakan, perhatian bagi para tukang selama ini masih sangat minim. Ia berharap, para tukang kayu dan tukang batu harus diberikan pelatihan khusus sehingga bisa memiliki sertifikasi. "Jadi secara bertahap kita akan berikan perhatian. Termasuk pelatihan keterampilan juga perlu diberikan," ujar Fajar Ishak.

Budi dan La Wajo, tukang penerima bantuan menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan. Apalagi alat pertukangan yang diterima akan memudahkan aktivitas mereka.

"Bantuan ini sangat membantu kami dalam bekerja. Jadi kami bersyukur dengan bantuan ini. Semoga ke depan bisa ada bantuan lain," kata Budi dan La Wajo.(***)


- Fajar Ishak : Permintaan waktu reses
BAUBAU,GAGASSULTRA.COM-Anggota DPRD Sultra, Fajar Ishak Daeng Jaya terus berkeliling menemui masyarakat untuk menjaring aspirasi di wilayah konstituennnya. Berbagai permintaan masyarakat mulai dari mesin jahit, alat pertukangan dan kebutuhan nelayan.

Kali ini legislator Hanura tersebut kembali menyambangi konstituenanya di Kelurahan kalia-lia dan Kantalai Kota Baubau dengan menyerahkan bantuan alata pertukangan baik tukang batu maupun tukang kayu.

Dikatakan, saat masa reses dan berkunjung ke Kalia Lia, masyarakat membutuhkan beberapa peralatan baik para nelayan maupun tukang kayu dan tukang batu.

“Untuk Para nelayan, saya juga sudah menyerahkan bantuan berupa Senter Kepala yang digunakan untuk menyelam dan beraktifitas di laut khususnya di malam hari. Kali ini saya datang untuk menyerahkan bantuan alat pertukangan kepada para tukang,” kata Legislator Partai Hanura ini,Kamis (23/03/2023).

Anggota DPRD Sultra, Fajar Ishak Daeng Jaya saat menyerahkan bantuan kepada salah satu tukang di Kelurahan Kalia-lia Kecamatan Bungi Kota Baubau

La Adili, warga Kalia Lia yang juga berprofesi sebagai tukang. Bantuan ini katanya sangat membantu pekerjaan sehari hari.

“Selama ini saya masih pakai alat manual karena kekurangan biaya juga untuk membeli alat mesin. Jadi bantuan ini betul betul sangat membantu. Kami bersyukur sekali atas bantuan yang diberikan Pak Fajar Ishak. Semoga ke depan kami masih terus diperjuangkan untuk bantuan lainnya,” kata La Adili.

Senada diungkapkan Husain, salah seorang tukang yang menerima bantuan mengaku senang dengan bantuan ini. Ia mengaku, selama ini sudah banyak mengajukan proposal tapi baru pertama kali mendapatkan bantuan.

“Saya sudah 15 tahun menjadi tukang. Dulu sudah pernah kami buat proposal tapi tidak pernah ada bantuan. Nanti melalui Pak Fajar Ishak baru kami dapat bantuan. Jadi, kami sangat berterima kasih kepada pak Fajar Ishak,” ujar Husain.

Bantuan yang diserahkan dialokasikan oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Perindustrian yang telah diserahkan secara Simbolis Oleh Gubernur Sulawesi Tenggara H Ali Mazi, SH di Buton Tengah beberapa waktu lalu.(RED)

- Serahkan Bantuan Mesin jahit dan Obras
BAUBAU,GAGASSULTRA.COM-Komitmen anggota DPRD Sultra, Fajar Ishak Daeng Jaya kepada konstituennya saat reses beberapa waktu lalu di Kota Baubau dan sekitarnya mulai direalisasikan. Bantuan mesin jahit dan pbras sesuai permintaan masyarakat kembali dibagikan kepada pwlaku IKM di Kota Baubau.


Seperti yang dilaksanakan pada Selasa, (21/3/2023). Politisi Partai Hanura ini kembali membagikan sekitar 160 mesin jahit dan obras kepada para penjahit di 8 kelurahan Kota Baubau yakni Kelurahan Sulaa, Bone-Bone, Tarafu, Lanto, Kaobula, Nganganaumala, Wale dan Tomba.

Diahadapan warga penerima bantuan, Fajar ishak mengatakan, bantuan mesin jahit dan obras ini sebagai bentuk kepedulian kepada para penjahit yang selama ini kurang mendapat perhatian. Selain itu, pembagian bantuan ini adalah bentuk keberpihakan kepada masyarakat untuk mempertahankan tradisi warisan leluhur yakni kain tradisional Buton.

"Bantuan ini kita harapkan bisa mendukung perkembangan industri kecil. Termasuk salah satunya melestarikan kain tradisional Buton,"jelasnya.

Anggota DPRD Sultra, Fajar ishak Daeng jaya saat menyerahkan mesin obras kepada penjahit di Kota Baubau

Lebih lanjut dikatakan, jika semakin banyak yang memiliki peralatan, akan lebih mudah dikembangkan keterampilannya.
“Kita siapkan dahulu alat alatnya, setelah itu kita buat pelatihan keterampilannya. Dengan demikian maka akan muncul geliat Home Industry dan bisa menjadi peluang ekonomi," katanya lagi.

Muslina, salah seorang penerima bantuan mesin jahit menyampaikan terima kasih karena telah memperoleh bantuan mesin jahit.
“Sangat senang karena kita dibantu dengan alat ini. Jadi kita bisa ada kesibukan untuk menambah penghasilan," katanya.

Lurah Wale La Ode Sudarna Daud yang hadir mendampingi warganya menerima bantuan menyampaikan, bantuan seperti ini patut diapresiasi. Pasalnya, ini sangat dibutuhkan masyarakat.

“Program seperti ini yang menyentuh langsung masyarakat. Apalagi kaum ibu yang selama ini beraktivitas sebagai penenun," katanya.

Menurut Fajar Ishak, Bantuan ini masih sebagai permulaan dan ia kembali akan memperjuangkan bantuan selanjutnya untuk melengkapi peralatan yang dibutuhkan masyarakat.

“Nanti yang sudah menerima mesin jahit kita akan bantu lagi bantuan mesin obras dan sebaliknya. Agar nanti bisa lahir home industry di masyarakat," katanya. (Red)


KENDARI,GAGASSULTRA.COM - Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendorong Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sultra dalam melakukan pengawasan pelaksanaan manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di setiap perusahaan, baik itu perusahaan tambang maupun lainnya.


Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar oleh Komisi IV DPRD Sultra terkait kecelakaan kerja bertempat di Ruang Toronipa DPRD Sultra, Selasa (14/3/2023).

RDP tersebut dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Sultra Sulaeha Sanusi didampingi Wakil Ketua Sudirman, anggota Komisi IV Fajar Ishak dan Hj. Muniarty Ridwan, yang dihadiri Disnakertrans Sultra, Inspektur Tambang, BPJS Ketenagakerjaan dan beberapa perusahaan tambang di Sultra yaitu PT Akar Mas International (AMI) Kabupaten Kolaka, PT Kacci Purnama Indah (KPI) Kabupaten Konawe Utara, dan PT Gema Kreasi Perdana (GKP) Konawe Kepulauan bersama kontraktornya PT. Tunas Muda Pertiwi.

Ketua Komisi IV DPRD Sultra, Sulaeha Sanusi mengatakan, Ia selalu menekankan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, untuk melaksanakan atau menerapkan K3 sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dan peraturan-peraturan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah, baik itu pusat maupun provinsi.

Suasana dinamis rapat RDPKomisi IV DPRD Sultra dan mitra kerja

"Jika tidak dilaksanakan atau diterapkan sesuai SOP, maka akan selalu terjadi masalah kecelakaan. Kami di Komisi IV DPRD Sultra yang membidangi pengawasan ketenaga kerjaan,  menegaskan untuk setiap perusahaan itu wajib menerapkan K3 sesuai dengan prosedur," tegasnya.

Apalagi, kata Sulaeha Sanusi, di Sultra ini masih banyak perusahaan tambang yang belum sepenuhnya memenuhi syarat - syarat pelaksanaan K3.

"Misalnya tadi PT GKP yang di Konawe Kepulauan, dengan kontraktornya PT. Tunas Muda Pertiwi itu ada syarat-syarat yang belum mereka lengkapi untuk menerapkan K3 ini di perusahaan mereka. Itu sudah dijelaskan tadi dari pihak Disnakertrans bidang pengawasan K3," tutupnya.

Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Sultra, Fajar Ishak DJ mengungkapkan, Disnakertrans harus lebih proaktif lagi dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan manajemen K3 di setiap perusahaan.

" Bahkan pengawasan tersebut jangan sampai kendor. Sebab jika hal itu terjadi, maka sudah pasti banyak terjadi kecelakaan kerja seperti yang terjadi pada akhir tahun lalu dan awal tahun 2023 ini. Seperti terjadi kecelakaan kerja di Kabupaten Konawe Kepulauan, di Kabupaten Kolaka dan di Konawe Utara, bahkan ada yang meninggal dunia, " tandasnya.

Kata Fajar Ishak, beberapa kasus kecelakaan kerja yang kemudian tenaga kerjanya meninggal dunia itu ada di PT. GKP Konawe Kepulauan yaitu almarhum M. Syair, di Jety milik PT. AMI Kabupaten Kolaka yaitu almarhum Agus, dan di PT Tiran Konawe Utara yaitu almarhum Darwin. Sementara di PT. KPI Konawe Utara tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja yaitu nama Arif yang selamat dari maut.

" Dan itu menjadi catatan penting bagi kami, untuk terus mengawasi pelaksanaan manajemen K3 di perusahaan yang ada di Sultra," beber Fajar Ishak kepada awak media usai RDP.

Lanjutnya, terdapat hal menarik dalam RDP tersebut. Dimana terungkap bahwa para (tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja itu, semuanya tidak mengantongi Sertifikat Kompetensi dan lisensi K3 operator pesawat angkut jenis Dump Truck dari Kementerian Tenaga Kerja RI sesuai dengan Undang undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja dan Permenaker Nomor 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

" Sehingga hal tersebut yang terus didorong oleh Komisi IV DPRD Sultra, agar semua operator alat berat dan driver dump truck yang bekerja pada semua perusahaan pertambangan, diupayakan mendapatkan lisensi tersebut. Agar mereka ini memenuhi syarat sebagai operator dan driver," ungkapnya.

Fajar Ishak mengaku, terkait kecelakaan kerja yang menyebabkan salah satu karyawan di PT GKP meninggal dunia pada Desember 2022 lalu, telah selesai RDPnya. Dan pihak perusahaan akan bertanggungjawab sepenuhnya dan siap membenahi kekurangan dalam pelaksanaan K3nya.

" Begitu pula pada RDP sebelumnya, yang menghadirkan PT Tiran juga RDPnya selesai yang melahirkan rekomendasi dewan yakni agar PT Tiran segera melakukan perbaikan pada houling yang rawan kecelakaan dan menerapkan K3 secara ketat, " terangnya.

Namun, sambung Fajar Ishak, untuk kecelakaan kerja di Jety milik PT AMI Kolaka dan di PT KPI Konawe Utara, masih akan dibahas pada RDP lanjutan karena masih ada beberapa pihak yang harus diundang.

"Ternyata PT AMI di Kolaka itu terbagi dua manajemennya, yaitu ada yang menangani minning dan ada yang menangani Jety. Nah kejadian di Pomalaa Kabupaten Kolaka itu, ada di wilayah Jety dan manajemennya tersendiri. Sehingga kita akan agendakan ulang untuk mengundang pihak manajemen Jety PT AMI dan PT Surya Lintas Gemilang (SLG) sebagai pihak yang menggunakan Jety tersebut. Apalagi dalam RDP tadi terungkap bahwa yang meninggal dunia nama Agus itu adalah driver PT SLG, hanya tempat kejadiannya di Jety milik PT AMI, ditambah pihak Inspektur tambang juga tengah merampungkan hasil investugasinya. itu juga yang kami tunggu hasilnya, " terangnya.

"Kemudian, insiden kecelakaan kerja di PT KPI juga kami perlu dalami lagi pada RDP lanjutan dengan menghadirkan beberapa pihak yaitu PT Jakarta Anugrah Mandiri (JAM) sebagai kontraktor dari PT KPI, Dinas Naker Konawe Utara, dan korban nama Arif. Apalagi dalam RDP tadi terungkap kalau korban Arif telah mengundurkan diri dari perusahaan setelah insiden yang nyaris merenggut nyawanya itu. Nah itu salah satu yang akan kita dalami," tambah Fajar Ishak. (*)

- Siti Saleha : Bentuk Komitmen Pemerintah Tingkatkan Daya Saing
BAUBAU,GAGASSULTRA.COM-Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi,SH menyerahkan bantuan kepada pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) untuk tiga daerah di Kepulauan Buton (Kepton) meliputi Kota Baubau, Buton Tengah dan Buton Selatan.

Penyerahan bantuan ini Gubernur Sultra, didampingi kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan (Perindag) Sultra, Hj Siti Saleha. Bantuan berupa mesin dan peralatan menjahit untuk tahun anggaran 2023 tersebut berlangsung di sela-sela Musrenbang RKPD Sultra 2024 di Villa Nirwana Kota Baubau, Senin (20/03/2023.

Gubernur Sultra, Ali Mazi bersama penerima bantuan IKM 

Kadis Perindag Sultra, Siti Saleha menuturkan, penyerahan bantuan ini dalam rangka meningkatkan produktifitas maupun peningkatan daya saing pada IKM.

“Itulah bentuk komitmen Pemprov Sultra dalam memperhatikan, untuk bagaimana IKM-IKM yang ada di Sultra khususnya Kota Baubau untuk meningkatkan daripada daya saing mereka,” tutur Siti Saleha ditemui usai Musrenbang.

Kata dia, peningkatan produktifitas maupun peningkatan daya saing tersebut sangat perlu mengingat selama ini Dinas Perindag Sultra sudah memfasilitasi bantuan mesin-mesin yang dibutuhkan oleh para pelaku IKM, disamping memberikan pelatihan dan pendampingan.

“Bantuan ini untuk pelaku IKM se Sultra, bukan hanya IKM di Kepton,” ujarnya.

Pemberian bantuan mesin jahit dan obras kepada pelaku IKM

Kendati demikian, Siti Saleha tidak merinci berapa jatah kuota Kota Baubau, Buton, ataupun Buton Tengah yang menerima bantuan mesin dan peralatan menjahit tersebut.

“Jumlahnya itu per kelompok (pelaku IKM) dan bervariasi tergantung jenis bantuannya dan kebutuhan para IKM,” tandasnya.

Semenatara itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Sultra, Fajar Ishak Daeng Jaya yang merupakan mitra Dinas Perindag Sultra mengatakan, bantuan mesin jahit dan obras ini sebagai bentuk kepedulian kepada para penjahit yang selama ini kurang mendapat perhatian. Selain itu, pembagian bantuan ini sekaligus sebagai bentuk keberpihakan kepada masyarakat untuk mempertahankan tradisi warisan leluhur yakni kain tradisional Buton.

"Bantuan ini kita harapkan bisa mendukung perkembangan industri kecil. Termasuk salah satunya melestarikan kain tradisional Buton,"kata Fajar Ishak.

Pelaku IKM di Kota Baubau yang mendapat bantuan mesin Jahit dan Obras dari melalui Dinas Perindag Sultra

Muslina, salah seorang penerima bantuan mesin jahit menyampaikan terima kasih karena telah memperoleh bantuan mesin jahit.
“Sangat senang karena kita dibantu dengan alat ini. Jadi kita bisa ada kesibukan untuk menambah penghasilan," katanya.

Lurah Wale La Ode Sudarna Daud yang hadir mendampingi warganya menerima bantuan menyampaikan, bantuan seperti ini patut diapresiasi. Pasalnya, ini sangat dibutuhkan masyarakat.(Lipsus)

Pencarian